Bandung, asrama.itb.ac.id – Semakin besar seseorang atau wadah, pada ujungnya tentu memiliki batasan yang nyata. Begitupun dalam hidup, batasan atau limit merupakan sesuatu yang pasti dan bersifat dua arah, jelas Abdu Ravi Zakaria saat menjadi pembicara Sharing Tutor Asrama ITB pada Minggu (7/3) lalu. “Sebelum kita melampaui limit yang ada dalam kehidupan kita, pastikan terlebih dahulu untuk mengetahui limit dari diri sendiri di mana hal itu tidak dilakukan dengan hanya menunggu atau diam, melainkan dengan melakukan eksplorasi, membuat hubungan baik dengan yang lain, dan juga tetap konsisten dengan apa yang telah menjadi tujuan” ungkapnya.
Ia berdiskusi, bahwa agar membuat sesuatu lebih menarik untuk dijalankan adalah dengan mengasumsikannya seperti game di mana setiap quest mengandung tantangan yang harus diselesaikan. Ia juga menyinggung bahwa game yang kenyataannya lebih sederhana dan terbatas saja didesain sedemikian rupa agar memiliki tujuan, maka kita yang hidup di dunia nyata yang notabenenya jauh lebih luas lagi batasannya juga harus memiliki kemampuan yang bahkan lebih baik dalam menetapkan tujuan.
Lebih lanjut, Abdu Ravi Zakaria memaparkan bahwa purpose, tujuan, always comes up with problem, selalu datang dengan permasalahan. Deskripsi singkat dan padat ini harus kita pahami dengan benar melalui tiga paradigma dasar, yaitu dengan mendefinisikan masalah sebagai sesuatu yang wajar dan akan selalu menyertai kita selama kita memiliki tujuan ataupun keinginan, masalah sebagai wadah agar kita dapat berkembang, dan masalah sebagai indikator dari konsistensi yang kita miliki. Dengan memahami paradigma tersebut, kita pada waktunya akan sadar mengenai satu stage penting sebelum menuju kondisi beyond the limit, yaitu know your limit.
Tahapan know your limit tidak dilakukan dengan berdiam diri dan merenung saja, melainkan juga dibarengi dengan mengeksplorasi dan membuat banyak pengalaman dari setiap kesempatan yang terbuka. Namun sayangnya, kesempatan tidak dapat kita raih jika kita tidak memiliki hubungan dengan siapapun atau apapun. Sehingga untuk membuat kesempatan yang baik, kita didorong agar dapat berteman, bekerja sama, dan membangun hubungan yang baik dengan yang lain. Dalam proses tersebut, pengalaman yang pernah kita rasakan akan memberi gambaran dan informasi penting mengenai kendala dan batasan dari diri kita dan pada akhirnya kita diberikan dua pilihan yaitu apakah kita akan stuck pada batasan tersebut ataukah kita berusaha untuk melampauinya.
Beyond the limit, melampaui batasan, dapat kita awali dengan sesuatu yang dekat dengan definisi tersebut dan dekat dengan diri kita, yaitu pikiran kita, yang perlu dilebihkan, tak lain adalah overthinking. Overthinking di sini bukan berarti kita terlalu merumitkan masalah-masalah yang ada sehingga menjadi sesuatu yang lebih runyam dan sulit untuk diselesaikan, namun sebaliknya, karena pada dasarnya kita tengah bergerak menuju beyond the limit, maka usaha kita pun harus jauh lebih tinggi dan di luar batasan lagi yaitu dengan mengupgrade overthinking kita menjadi sesuatu yang lebih berguna dan bermanfaat dengan terus bertanya, berusaha mencari jawaban, dan terakhir yaitu dilengkapi dengan just do it! Jangan hanya diam saja dan menjadi pusing sendiri!
Penulis: Tim Kominfo Tutor Asrama ITB Jatinangor
Hari yang Cerah untuk Asrama Sangkuriang Putra: Juara Umum Turnamen Asrama ITB 2019 05 Maret 2019, at 17:48 WIB BANDUNG, itb.ac.id – Di ... |
UPT Asrama ITB Lakukan Tour Edukasi 2019 ke Malaysia dan Singapura 30 Januari 2019, at 11:23 WIB BANDUNG, itb.ac.id – Uni... |
Tiga Asrama ITB Melaksanakan Pembinaan Terpusat Desember yang dibungkus dengan keseruan Malam Keakraban 19 Desember 2018, at 10:55 WIB BANDUNG, asrama.itb.ac.id&mdas... |
Tiga Kali ke Luar Negeri dalam Setahun, Jejak Prestasi kembali Diukir oleh Tutor Asrama ITB 14 Oktober 2018, at 22:00 WIB BANDUNG, asrama.itb.ac.id&mdas... |