Asrama Mengajar: “Dari Buah Menjadi Energi Listrik”

---

JATINANGOR, itb.ac.id – “Asrama Mengajar” kembali dilaksanakan dengan lokasi yang tersebar di lima tempat berbeda: Asrama Kidang Pananjung, Asrama Sangkuriang, dan Asrama Kanayakan pada Minggu (20/10/2024). Asrama Jatinangor di TPQ Al-Jariyah Ciseke Jatinangor pada Sabtu (19/10/2024); dan Asrama Cirebon di Pondok pesantren Syifaul Qur'an Kebonturi pada Senin (21/10/2024). Kegiatan Asrama Mengajar ini diikuti oleh anak-anak dari kalangan TK hingga SD dan berlangsung dengan meriah dan penuh antusiasme.

"Asrama Mengajar" merupakan program rutin yang digagas oleh Tutor Asrama ITB Jatinangor sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak-anak di sekitar wilayah Asrama ITB, sekaligus memperkenalkan konsep-konsep dasar ilmu pengetahuan secara praktis dan interaktif. Pada kesempatan kali ini, tema pembelajaran yang diangkat adalah “Membuat Dioda dari Buah Lemon,” sebuah eksperimen sederhana yang mengajarkan dasar ilmu kelistrikan dengan menggunakan bahan-bahan alami.

Dalam eksperimen ini, tutor dan penghuni asrama memperkenalkan cara memanfaatkan buah lemon sebagai sumber energi listrik sederhana. Anak-anak terlihat sangat antusias ketika diberikan kesempatan untuk mencoba sendiri. Dengan panduan tutor dan penghuni asrama, mereka menancapkan elektroda berupa pelat tembaga dan paku ke dalam buah lemon, yang kemudian dihubungkan ke lampu LED, sehingga mampu menghasilkan cahaya. Anak-anak juga diajarkan bahwa cairan asam dalam lemon menghasilkan arus listrik ketika terjadi reaksi kimia antara elektroda dan asam. Hal ini memberikan mereka pemahaman bahwa energi listrik bisa diperoleh dari berbagai sumber yang ada di sekitar mereka.

Caption: Anak-anak sedang diberikan penjelasan cara merangkai elektroda menggunakan buah lemon di Asrama Sangkuriang (20/10/2024).

Setelah kegiatan utama, diadakan sesi permainan interaktif yang dirancang untuk mempererat kebersamaan tutor dan penghuni asrama dengan anak-anak. Dalam permainan ini, anak-anak diminta untuk berpasangan dengan temannya. Kemudian, akan dibacakan narasi cerita. Ketika kata kunci yang telah diberitahukan disebut dalam cerita. mereka diminta untuk bergerak dan berganti pasangan dengan teman lainnya Sesi permainan ini bukan hanya menambah keseruan kegiatan, tetapi juga meningkatkan kerjasama, kemampuan mendengarkan, dan melatih kecekatan di antara para peserta.

Caption: Teresia sedang membacakan narasi permainan di TPQ TPQ Al-Jariyah Ciseke (19/10/2024).

Tak hanya eksperimen, tetapi juga diberikan penjelasan lebih dalam mengenai cara kerja dioda lemon. Para tutor dan penghuni asrama menjelaskan bahwa lemon mengandung zat asam yang bisa menjadi media reaksi elektrokimia untuk menghasilkan arus listrik, mirip dengan prinsip dasar baterai. Melalui contoh nyata ini, anak-anak jadi lebih mudah memahami bahwa teknologi di sekitar mereka, seperti baterai yang biasa digunakan pada mainan, juga bekerja berdasarkan prinsip ilmiah yang serupa.

Caption: Isac sedang memberikan penjelasan mengenai cara kerja dioda lemon di Asrama Kidang Pananjung (20/10/2024).

Kegiatan ini mendapat apresiasi dari masyarakat dan para orang tua peserta. Menurut salah seorang warga, kegiatan semacam ini memberikan manfaat besar bagi anak-anak yang jarang memiliki akses ke pembelajaran ilmu pengetahuan yang interaktif dan menarik. “Biasanya mereka belajar dengan cara-cara yang biasa saja. Ini sangat menarik, dan mereka jadi lebih antusias belajar. Saya lihat anak-anak sangat senang dan benar-benar ingin tahu lebih banyak,” ujar salah satu orang tua peserta kegiatan.

Program "Asrama Mengajar" ini merupakan bagian dari komitmen Asrama ITB dalam mendorong pemahaman dan minat anak-anak terhadap ilmu pengetahuan dan teknologi sejak dini. Pada kesempataan selanjutnya, Asrama ITB berencana melaksanakan kegiatan serupa dengan tema “Mengenal Emosi” yang bertujuan mengenalkan berbaga macam jenis emosi sesuai dengan umur mereka. Kegiatan tersebut akan dilaksanakan pada tanggal 16 November 2024 di lokasi yang sama.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan anak-anak tidak hanya memperoleh pengetahuan baru tetapi juga semakin termotivasi untuk belajar dan memahami berbagai ilmu pengetahuan secara kreatif.

Penulis : Muhammad Fathoni Sofyan, PJ Media Komunikasi dan Infromasi