Dalam Masa Peralihan, Asrama ITB Kembali Adakan Konseling Luring

Bandung, asrama.itb.ac.id - Asrama ITB tidak hanya memberikan fasilitas hunian untuk mahasiswa ITB. Dengan konsep living learning community, Asrama ITB menyediakan wadah pembelajaran bermasyarakat sekaligus menyelenggarakan pembinaan karakter. Nilai dasar pembinaan karakter Asrama ITB adalah Rendah Hati, Integritas, Adaptif, dan Kepemimpinan-Nasionalis. Nilai-nilai tersebut diturunkan melalui beberapa kegiatan, salah satunya kegiatan konseling.

Konseling merupakan salah satu kegiatan pembinaan asrama yang wajib diikuti seluruh mahasiswa/i Tahap Persiapan Bersama, penerima program Beasiswa Kartu Indonesia Pintar-Kuliah (KIP-K), Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) di ITB, dan penghuni Asrama ITB. Kegiatan ini dilakukan dalam dua pekan sekali, sebagai sarana untuk mengetahui dan memantau kondisi adik konseling baik dari sisi akademik, sosial, ekonomi dan kesehatan. Setiap konseling dilaksanakan kurang lebih dua jam dengan penyampaian materi yang tertentu. Selain penyampaian materi, terdapat sesi sharing yang memfasilitasi adik konseling untuk mengutarakan permasalahannya sehingga solusi penyelesaiannya dapat didiskusikan bersama dengan kakak tutor asrama. Kegiatan ini juga bertujuan untuk mendekatkan hubungan kakak tutor dengan penghuni dan juga hubungan antarpenghuni.

Konseling perdana Semester Ganjil 2022/2023 dilaksanakan pada tanggal 12-18 September 2022. Setelah sekian lama daring, konseling kali ini kembali diadakan secara luring. Umumnya, kegiatan diadakan di masing-masing asrama yakni Asrama Sangkuriang, Kidang Pananjung, Kanayakan, dan Jatinangor. Namun, ada juga yang dilaksanakan di tempat lain seperti dalam kampus ITB karena beberapa adik konseling yang tidak tinggal di asrama. Waktu pelaksanaan juga menyesuaikan dengan jadwal dan kesibukan kakak tutor maupun adik konseling.

Konseling perdana ini membahas materi tentang Ketuhanan dan Self Awareness. Melalui konseling ini, adik konseling diharapkan dapat mengetahui konsep nilai Ketuhanan dan pentingnya penerapan nilai tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, adik konseling juga diharapkan dapat mengetahui pentingnya self awareness dan proses menemukan jati diri. Selain pemberian materi, terdapat permainan sederhana, adik konseling diminta untuk menggambarkan dirinya dengan sebuah benda di kertas HVS. Permainan ini berkaitan dengan self awareness untuk melihat sudah seberapa jauh mereka mengenal diri masing-masing.

Kegiatan ini mendapat respon positif baik dari kakak tutor maupun adik konseling. Rahma Ilahi Sari Dewi, salah satu Tutor Asrama Kanayakan mengatakan, "Konseling pertama ini cukup menyenangkan karena bisa bertemu dengan adik-adik sesama penghuni serta dapat saling berbagi pengalaman satu sama lainnya. Meskipun ini masih konseling pertama, keakraban terjalin dengan cepat dan menjadi lebih kenal satu sama lainnya". Sebagai tutor yang baru pertama kali mengadakan konseling, Rahma merasa bahwa konseling ternyata tidak sekaku yang ia bayangkan. Suasananya bisa santai dan tetap serius.

Hal tersebut juga dirasakan oleh adik konseling. "Konseling kemarin jujur di luar ekspektasi. Tadinya mikir bakal konseling yang formal dan monoton gitu. Ternyata seru, berbagi cerita. Pesan yang diambil dari konseling kemarin juga banyak banget", ucap salah satu adik konseling, Putri Zefanya. Hal ini selaras dengan feedback dari adik-adik konseling lainnya yang turut menyampaikan rasa senang mereka melalui form. Mereka berharap semoga konseling selanjutnya tidak kalah seru.

Penulis: Erika Winfellina Sibarani, MA’’21, PJ Media Komunikasi dan Informasi