Bandung, asrama.itb.ac.id – Kemampuan berkomunikasi dan public speaking pada masa kini sudah menjadi kebutuhan penting setiap individu. Kebutuhan tersebut dijawab oleh Asrama Institut Teknologi Bandung dengan mengadakan Seminar Effective Communication & Public speaking dengan tema “Maximize Self Potential through Public speaking” pada Sabtu (06/03). Seminar ini diadakan oleh PSDM dan Humas Asrama ITB dengan dihadiri oleh 62 partisipan yang terdiri dari tutor Asrama ITB dan mahasiswa TPB (Tahap Persiapan Bersama) dalam platform online zoom. Pembicara di seminar kali ini ialah Joshua Atmaja yang pernah tergabung dalam Tim Protokoler ITB 2015-2018. Dalam pelaksanaannya, seminar ini dibagi menjadi 2 sesi, yaitu sesi kemampuan berkomunikasi efektif dan sesi kemampuan public speaking.
Dalam sesi kemampuan berkomunikasi efektif, Joshua mengatakan bahwa komunikasi tidak hanya dilakukan antar manusia sebagai makhluk sosial saja, tetapi juga dengan makhluk hidup lain, seperti tumbuhan dan binatang. Komunikasi dapat termasuk interaksi jika memiliki hubungan saling timbal balik. Mengobrol adalah komunikasi, tetapi komunikasi tidak hanya sebatas mengobrol. Komunikasi memiliki seni dan tekniknya tersendiri. Dalam pemaparannya, komunikasi itu kompleks, bukan tentang suara dan bahasa, bukan juga tentang pesan yang disampaikan, melainkan juga tentang orang yang menyampaikan dan menerimanya. Komunikasi dibagi menjadi 3, yaitu visual, vokal, dan verbal. Visual merupakan komponen terbanyak dalam berkomunikasi sehingga diam juga termasuk komunikasi.
Joshua memaparkan bahwa untuk dapat berkomunikasi dengan efektif diperlukan teknik dan strategi yang disusun dengan baik. Cara pertama adalah know “who” you are, yaitu siapa kita, apa posisi kita, dan apa hubungan kita dengan lawan bicara. Yang kedua adalah determine “what” to communicate, yaitu pesan apa yang disampaikan, sudahkah terstruktur dengan baik, dan sudahkah singkat, padat, dan jelas. Ketika ialah mind the channel, yaitu apa kelemahan dan kekuatan channel-nya dan lebih mengedepankan keintiman atau efisiensi. Yang keempat examine "whom" you are communicating with yang mengenai lawan bicara. Yang terakhir adalah expect the effect mengenai keluaran dan feedback dari komunikasi tersebut. Setelah sesi pertama selesai, seminar ini disisipi dengan sesi games sebelum beralih ke sesi kedua tentang public speaking.
Pada sesi kedua, pembicara yang juga dipanggil di kampus dengan panggilan ATM ini menjelaskan bahwa suatu interaksi bisa disebut sebagai public speaking saat berbicara di depan minimal 3 orang sekaligus yang memperhatikan kita. Pada zaman ini publc speaking tidak lagi dianggap hanya sekadar softskill, tetapi suatu hal yang hukumnya wajib dimiliki setiap orang untuk makanan sehari-hari. Saat ini perlu memulai dan melatih public speaking walaupun banyak ketakutan dan kecemasan. Di tengah sesi, beberapa partisipan seminar diajak untuk berlatih public speaking dengan mengaitkannya pada tujuan public speaking itu sendiri.
Di akhir sesi, Joshua memberikan beberapa pesan bahwa grogi adalah hal yang wajar. Ia juga memberikan beberapa tips untuk mengatasi hal tersebut. Setelah sesi kedua, diadakan sesi tanya jawab dan pemberian sertifikat kepada pembicara. Seminar ini kemudian ditutup dengan foto bersama dan doa.
Penulis: Aisyah Nur Fitriani - Tim Komunikasi dan Informasi Tutor Asrama ITB
Pegawai Asrama ITB Mengikuti Kegiatan Sinergi Tim Asrama 04 Oktober 2019, at 19:48 WIB Bandung, asrama.itb.ac.id - Dalam rangka pening... |
Workshop Desain Sebagai Upaya Peningkatan Softskill Tutor Asrama ITB 03 Oktober 2019, at 03:16 WIB Tim Kreatif Asrama ITB 2019 telah mengadakan Wo... |
Sambut Mahasiswa Asing, Asrama ITB Adakan Gathering Night 22 September 2019, at 02:25 WIB Bandung, asrama.itb.ac.id – Dalam rangka ... |
Menemani Perjalanan Penghuni, UPT Asrama ITB Hadirkan Dosen Pendamping 22 September 2019, at 02:22 WIB Bandung, asrama.itb.ac.id – Dalam rangka ... |