Asrama ITB Kembali Membuka Pendaftaran Untuk Tahun Ajaran 2024/2025

---

BANDUNG, itb.ac.id - Tahun ajaran 2024/2025 telah dimulai, banyak wajah-wajah baru yang hadir sebagai mahasiswa di Institut Teknologi Bandung. Untuk itu, Asrama ITB hadir kembali dengan membuka pendaftaran terhitung dibuka dari 31 Juli 2024 hingga 16 Agustus 2024, bagi calon penghuni periode tinggal September hingga Desember 2024. Setelah pendaftaran, pihak Asrama ITB akan mengumumkan mahasiswa yang lolos (10 & 21 Agustus 20204), lalu dilakukan masa pembayaran sewa (10-13 & 20-23 Agustus 2024), dan dilanjut dengan masa daftar ulang (1-9 September 2024).

 

Asrama ITB hadir dengan berbagai pilihan kebutuhan tinggal yang sudah disesuaikan dengan ketersediaan fasilitas yang memadai untuk sivitas akademika ITB. Asrama ITB tidak hanya memberikan fasilitas tempat tinggal bagi penghuninya, namun juga berperan sebagai wadah pembelajaran bermasyarakat dan membentuk karakter mahasiswa yang diperoleh dari berbagai kegiatan pembinaan yang dilaksanakan di asrama ITB.

 

Terdapat hal yang menarik dari pendaftaran kali ini. Ditahun ini, Asrama ITB bukan hanya dibuka pada kampus Ganesha dan Jatinangor, tetapi juga dibuka untuk kampus Cirebon. Pada kampus Jatinangor, pendaftaran dibuka bagi mahasiswa TPB yang memperoleh KIP-K/ADik 3T sebagai prioritas utama dan mahasiswa TPB secara umum sebagai prioritas kedua. Hal ini mengingat pelaksanaan program Tahap Persiapan Bersama (TPB) yang saat ini terpusat di Kampus ITB Jatinangor.

Gambar 1. Pendaftaran Ulang Asrama ITB Kampus Cirebon

 

Beranjak ke Kampus Ganesha, Asrama ITB hadir di beberapa tempat, yaitu Asrama Sangkuriang Putra, Asrama Sangkuriang Putri, Asrama Kidang Pananjung yang dikhususkan untuk putra, dan Asrama Kanayakan yang dikhususkan untuk asrama putri. Pendaftaran Asrama ITB Kampus Ganesha terbuka untuk para mahasiswa sarjana.

 

Selanjutnya terdapat Asrama ITB Kampus Cirebon, yang tahun ini merupakan tahun perdananya dibuka pendaftaran. Pada tahun ini, pendaftar Asrama ITB Kampus Cirebon hanya dibuka khusus untuk mahasiswa putri dengan mahasiswa sarjana penerima KIP-K dan ADik/3T sebagai prioritas utama.

 

Selain menyediakan kebutuhan dari segi fasilitas, Asrama ITB juga memberikan wadah pengembangan diri dan pembiasaan. Pada Asrama ITB Kampus Jatinangor, akan diterapkan konsep pembinaan. Hal ini dikarenakan penghuni Asrama ITB Kampus Jatinangor merupakan mahasiswa baru yang sedang dalam masa transisi. Sementara itu, pada Asrama ITB Kampus Ganesha dan Cirebon, diterapkan konsep pembiasaan, dengan harapan dapat lebih tepat guna dan sesuai dengan sasaran.

 

Gambar 2. Pendaftaran Ulang Asrama ITB Kampus Ganesha

 

Asrama ITB yang menggagas Living and Learning Community secara natural memberikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk memperluas relasi. Ghina salah satu penghuni Asrama ITB Kampus Jatinangor memberikan kesannya selama tinggal di Asrama. “Senang sekali, disini (di Asrama ITB) aku jadi punya teman lintas fakultas, harapannya semoga kerjasama antar penghuni, tutor, dan pengelola terus terjaga dan bisa selalu ditingkatkan,” paparnya.

 

Seperti tahun-tahun sebelumnya, tahun ini Asrama ITB membuka pendaftaran dan mengoptimalkan kapasitasnya. Tercatat 505 mahasiswa yang mendaftar sebagai penghuni Asrama ITB Kampus Jatinangor. Pada Asrama ITB Kampus Ganesha, pendaftarnya mencapai 642 mahasiswa. Sementara itu, terdapat 56 mahasiswa yang perdana mendaftar di Asrama ITB Kampus Cirebon.

 

Saat diwawancarai, Ilda mahasiswa program studi oseanografi selaku koordinator Asrama ITB Kampus Cirebon memberikan kesan dan harapannya untuk tahun pertama dibukanya pendaftaran Asrama ITB Kampus Cirebon. “Kesannya excited karena akhirnya ITB kampus Cirebon ada asrama dan dari segi bangun nya bagus sekali, harapannya banyak dari mahasiswa ITB Cirebon bisa tinggal di asrama dan merasakan manfaat dari adanya asrama, karena asrama tersebut merupakan salah satu fasilitas yang menurut aku dapat menunjang kehidupan mahasiswa ITB Cirebon dan semoga kedepan nya dari pihak ITB bisa meng-upgrade hal - hal yang masih kurang,” paparnya.

 

Reporter : Qonita Aulia Rahmatullah (PJ Media, Komunikasi, dan Informasi)