Menyambut Kelahiran Isa Al-Masih, Asrama ITB bersama Para Penghuni Kristiani Adakan Perayaan Natal

Bandung, asrama.itb.ac.id. – Dalam menyambut kelahiran Isa Al-Masih, Asrama ITB kembali mengadakan perayaan “Natal Bersama Asrama ITB 2022” pada Minggu (18/12/2022) setelah 2 tahun vakum akibat pandemi. Bertempat di Selasar A Asrama Sangkuriang, Natal Asrama tersebut dihadiri oleh para penghuni Kristiani dari seluruh asrama baik Asrama Ganesha maupun Asrama Jatinangor yang merayakan Natal dan juga turut dihadiri oleh Bapak Jusak Sali Kosasih selaku undangan dan Bapak Vik. Hanslaveda sebagai pembawa Firman.

Membawa tema “𝐋𝐎𝐕𝐄 𝐁𝐄𝐂𝐀𝐌𝐄 𝐅𝐋𝐄𝐒𝐇 𝐅𝐎𝐑 𝐔𝐒” yang diangkat dari Injil Yohanes 1:14, Natal asrama tersebut menjadi sarana berbagi damai Natal di antara penghuni dan tutor asrama yang ikut merayakan Natal. Raja Parmonang Manurung, Ketua Pelaksana Natal Asrama, mengatakan bahwa perayaan tahun ini membawa kegembiraan dan memiliki arti khusus baginya. Selain itu, ia juga membawa misi menyebarkan kasih damai Natal, terutama di scope terkecilnya, contohnya asrama.

“Mau adakan Natal di asrama karena ingin berbagi damai Natal dan punya kerinduan juga untuk bersama-sama menyambut kelahiran Putra Allah Yesus Kristus. Aku rindu, kerinduanku itu ga mau aku simpan sendiri, makanya aku mau membagikan juga ke teman-teman sekitar. Sama seperti menyebarkan Injil, begitu pun menyebarkan damai Natal dan kerinduan akan itu. Semakin banyak yang hidup oleh kerinduan Iman, semakin besar pula kasih Allah itu. Kita dapat memulai dari scope terdekat kita, contohnya di asrama kita bersama ini. Kita tinggal di asrama, udah dianggap keluarga sendiri, jadi kita bisa nih sama-sama membangkitkan dan berbagi damai Natal itu,” paparnya.

Raja juga menyampaikan harapan dan pesan agar ke depan sukacita terus dibawa terutama dalam asrama. Ia juga berharap persekutuan yang sudah dijalankan di asrama tetap berjalan dan semakin banyak orang yang tergerak oleh kerinduan akan kasih Tuhan.

Josephine Three Reyzeki selaku ketua acara Natal Asrama ITB mengatakan bahwa Natal asrama ini dirancangkan untuk mendekatkan para penghuni asrama yang merindukan untuk dirayakannya Natal. Ia juga menyampaikan harapannya ke depan agar kehangatan Natal ini dapat dirasakan oleh lebih banyak orang lagi.

“Kalo untuk perayaan itu sendiri, aku bermaksud mau deketin dan lebih meningkatkan kebersamaan anak asrama yang rindu akan natal sih. Untuk harapan kedepannya, semoga tutor dan penghuni tetap meneruskan ibadah dan perayaan natal ini ke tahun selanjutnya agar kehangatan natal yang dirasakan dapat dirasakan oleh lebih banyak orang juga,” tuturnya.

Dalam Natal Asrama juga dilakukan prosesi penyalaan lilin Natal dan tukar kado bersama. Josephine menambahkan bahwa hal tersebut dimaksudkan untuk kembali merasakan makna Natal itu yang sebenarnya.

“Aku juga sengaja adain tukar kado itu, maksudnya agar kita dapat belajar memberikan yang terbaik dan untuk menunjukkan kasih yang kita bangun bersama sebagai landasan perayaan Natal ini. Perayaan penyalaan lilin dimaksudkan untuk kembali memaknai kedatangan dan kelahiran Tuhan Yesus ke bumi menebus dosa manusia yang adalah makna Natal itu sendiri,” pungkasnya.

Dalam Natal asrama itu juga diadakan sesi games bersama seluruh penghuni yang hadir untuk mempererat hubungan sebagai suatu keluarga Kristiani di asrama. Akhirnya kegiatan Natal Bersama Asrama ditutup dengan tukar kado dan sesi dokumentasi bersama. “Seru dan asyik banget!! Walaupun dengan segala keterbatasan, bisa diadakan acara sekeren itu, kekeluargaannya dapet banget, dan jujur aku jadi kenal lebih banyak penghuni Kristiani dari seluruh asrama, aku juga berharap natal asrama ini ga berhenti sampai disini saja, tapi tahun-tahun berikutnya terus diadakan”, ungkap Lianna, salah satu penghuni asrama yang hadir.

Dengan adanya perayaan Natal Asrama ini, tentunya akan menjadi awal yang baik untuk kembali bersama-sama menghidupkan perayaan umat Kristiani di asrama setelah berakhirnya pandemi ini.

Penulis: Iko Sutrisko Prakasa Lay, Matematika 2021, PJ Media Komunikasi dan Informasi 